Back to Top

Hi, Guest!
  • TIPS MEMILIH PELUMAS, ENGINE OIL, OLI MOBIL, OLI MOTOR, GENSET, OLI ALAT2 BERAT

TIPS MEMILIH PELUMAS, ENGINE OIL, OLI MOBIL, OLI MOTOR, GENSET, OLI ALAT2 BERAT

Update Terakhir
:
20 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
1 Unit
Dilihat Sebanyak
:
3254 kali

Harga

CALL
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail TIPS MEMILIH PELUMAS, ENGINE OIL, OLI MOBIL, OLI MOTOR, GENSET, OLI ALAT2 BERAT

Tips Memilih Oli Mobil Motor Tips Memilih Oli Mobil Motor. Oli mobil tidak sama dengan oli motor. Oli motor dibuat khusus untuk motor karena kinerja mesin motor lebih berat dari mesin mobil dan oli motor mengandung aditif khusus anti selip kopling karena motor ( selain matic) menggunakan kopling basah. Sedangkan oli mobil tidak ada aditif anti slip kopling karena menggunakan kopling kering, sama seperti motor matic. Ciri utama pada kemasan oli motor memakai standarisasi JASO ( Japan Automotive Standart Organization) dibuat lembaga di Jepang. Memang untuk standar mesin motor. Jadi, kalau di situ tertera tulisan JASO-nya, misal JASO MA maka itu memang rekomendasi untuk motor. Sedang yang tidak ada tulisan JASO, hanya ACEA, API service atau ILSAC, maka itu oli untuk mobil. Secara umum ada dua jenis oli yaitu mineral dan sintetik. Oli mineral, sesuai namanya, adalah oli dari minyak bumi yang telah dimurnikan. Sedang oli sintetik adalah hasil olahan laboratorium, tapi pada umumnya berbahan dasar dari minyak bumi juga. Campuran di antara keduanya disebut semi-sintetik. Terdapat satu jenis oli lagi yang biasanya digunakan hanya untuk keperluan khusus, yaitu oli sintetik-murni ( pure-synthetic) yang dibuat dari minyak nabati dan hewani. Oli sintetik murni ini memiliki senyawa Polyglycol dan tidak bisa bercampur dengan oli mineral. Biasanya dipakai untuk pelumas motor balap. Berikut adalah karakteristik masing jenis oli. Mineral: - Memberikan perlindungan dasar untuk sebagian jenis mesin. - Harus lebih sering diganti ( biasanya sekitar 2000 km) - Harga relatif murah Semi Sintetik: - Perlindungan lebih bagus. - Mengurangi keausan mesin sampai 3 kali lbh efektif. - Tidak perlu terlalu sering ganti oli ( sekitar 5000 km) - Harga lebih mahal dari Mineral dan lebih murah dari Fully Sintetik. Sintetik: - Lbh menghemat bahan bakar - Meningkatkan performa mesin - Melindungi mesin dari keausan dan residu yg menumpuk - Lebih cepat melumasi bagian mesin yg bergerak - Harga mahal Secara umum tingkat kekentalan untuk motor bila dilihat dari kondisi iklim di Indonesia , performa mesin dan hasil pengujian, idealnya dapat dibagi 4 jenis yaitu: SAE 20w50, 10w40, 15w40, atau 15w50. SAE20w50 Oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10 sd -15 C ( kode 20w) dan pd suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu. Oli jenis ini relative kurang efisien dalm pemakain BBM namun sangat baik dlm perlindungan / perawatan mesin, khususnya utk kondisi jalan di Jakarta yg sering macet, jarang berjalan jauh, polusi dan beban berat. Pada kondisi ini dikenal dengan istilah “ boundary lubrication” , dimana pada kondisi tersebut lapisan oli sangat tipis diantara celah mesin yang cenderung berpotensi terjadinya kontak antara logam dg logam. Oli jenis ini relative paling kecil nilai viskositas indeksnya ( VI) , diantara 3 jenis oli lainnya ( minimal untuk oli mineral/ semi sintetis 120, utk. sintetis 145) . Semakin banyak aditiv viscosity index improver , semakin sensitif oli / kurang baik buat mesin motor -utamanya terhadap stress di gear. VI= ukuran kemampuan suatu oli mesin dalam menjaga kestabilan kekentalan oli mesin dalam rentang suhu dingan sampai tinggi. Semakin tinggi VI semakin baik kestabilan kekentalannya untuk oli mobil, VI tinggi akan sangat baik dimesin. Untuk motor bisa sebaliknya. SAE15w50 Oli mesin yang masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin ( minus) -15 sd -20 C ( kode 15w) dan suhu 150 c dg tingkat kekentalan tertentu. Jenis oli relative sama dg SAE20w50. Sedikit yang membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. ( minimal untuk oli mineral 130, untuk sintetis 150) Semakin tinggi nilai VI artinya adlah semakin banyak pemakaian aditif peningkat angka VI. Utk motor hal ini sangat riskan. Aditif ini relative sensitif digunakan utk motor yang menyatukan oli mesin dan gigi ( wet clutch) . Artinya oli jenis ini relative lebih mudah berubah kekentalannya dibandingkan 20w50. SAE10w40 Oli mesin yang masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20 sd -25 C ( kode 10w) dan suhu 150 C dg tingkat kekentalan tertentu. Jenis Oli yang relative paling encer diantaranya ke3 jenis oli lainnya. Oli ini relative paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin .Terutama pada kondisi jalan sering macet dan beban berat. Relatif sama dg SAE 15w50 , dalam hal pemakaian aditif peningkat angka VI. ( minimal untuk oli mineral 130, untuk sintetis 150) . Semakin banyak kandungan aditif peningkat angka VI , semakin besar kemungkinan peluang pecahnya aditif VI-nya dan berubah kekentalannya. Ukuran perubahan kekentalan oli biasanya dipakai batasan sampai 25-30% dari kekentalan awal / oli baru.
Tampilkan Lebih Banyak